BANDUNG – Solidaritas dan semangat kepedulian ditunjukkan oleh keluarga besar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 198 Mekarjaya. Pada Rabu, 10 Desember 2025, sekolah tersebut secara resmi menyalurkan donasi sebesar Rp. 5.060.000 yang berhasil dikumpulkan dari siswa, guru, dan staf untuk membantu korban bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra.
Penggalangan dana ini merupakan respons cepat terhadap kondisi darurat yang diakibatkan oleh intensitas curah hujan ekstrem, yang diperburuk oleh dampak tidak langsung dari serangkaian peristiwa alam yang mengguncang Sumatra dalam beberapa waktu terakhir.
Bantuan kemanusiaan dari SDN 198 Mekarjaya diserahkan melalui Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setempat, yang bertindak sebagai koordinator penyaluran bantuan terpercaya ke lokasi-lokasi terdampak.
Kepala SDN 198 Mekarjaya, Bapak Uus Kuswara, S.Pd., M.M.Pd, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari pendidikan karakter untuk menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab sosial pada siswa. “Kami berharap, meskipun jumlahnya tidak seberapa, bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatra yang sedang tertimpa musibah. Ini adalah pelajaran nyata bagi anak-anak kami tentang arti persatuan dan gotong royong,” ujarnya.
Banjir besar yang terjadi di berbagai kabupaten/Kota di Sumatra belakangan ini telah merusak ribuan rumah dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa minggu terakhir telah melampaui batas normal, menyebabkan meluapnya sejumlah sungai dan longsor di wilayah perbukitan.
Musibah banjir kali ini juga tidak dapat dipisahkan dari kondisi geologis Sumatra yang aktif. Pulau Sumatra, yang terletak di zona pertemuan lempeng tektonik, kerap menghadapi bencana alam.
Fakta Gempa Sumatra:
- Sumatra terletak di sepanjang jalur Ring of Fire Pasifik dan di atas zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
- Aktivitas seismik yang tinggi ini sering menyebabkan perubahan kontur tanah dan kestabilan lereng, terutama di daerah patahan besar seperti Patahan Besar Sumatra (Great Sumatran Fault).
- Meskipun banjir adalah kejadian hidrometeorologi, peristiwa gempa sebelumnya—seperti gempa magnitudo besar di Sumatra Barat dan Utara dalam beberapa tahun terakhir—dapat memperburuk kerentanan lahan terhadap longsor dan erosi. Hal ini membuat wilayah resapan air menjadi tidak optimal dan meningkatkan risiko banjir bandang saat curah hujan tinggi.
Langkah yang diambil oleh SDN 198 Mekarjaya mendapat apresiasi dari PGRI dan komunitas pendidikan setempat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk turut serta dalam gerakan kemanusiaan.
“Solidaritas dari daerah lain sangat berarti bagi korban. Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada SDN 198 Mekarjaya atas inisiatif cepat ini,” kata perwakilan PGRI saat menerima donasi.

